Radiasi nuklir mengacu pada radiasi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif, termasuk partikel alfa, partikel beta, sinar gamma, dan neutron. Radiasi ini mempunyai energi yang cukup untuk menembus jaringan manusia dan menyebabkan kerusakan langsung atau tidak langsung pada sel biologis. Bahaya radiasi nuklir terutama tercermin pada aspek-aspek berikut:
1.Kerusakan sel: Radiasi nuklir dapat menghancurkan struktur molekul sel, termasuk DNA, RNA, dan protein, yang mengakibatkan fungsi sel tidak normal atau kematian.
2. Mutasi genetik: Radiasi menyebabkan kerusakan DNA dan dapat menyebabkan mutasi genetik yang, jika terjadi pada sel germinal, dapat diwariskan ke generasi mendatang.
3. Kanker: Radiasi nuklir merupakan salah satu faktor karsinogenik yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, terutama leukemia dan tumor sensitif radiasi lainnya.
4. Penyakit kardiovaskular: Paparan radiasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
5. Sindrom radiasi akut: Paparan radiasi dosis tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan sindrom radiasi akut (juga dikenal sebagai penyakit radiasi), dengan gejala termasuk mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, koma, dll., yang dapat menyebabkan kematian pada kasus yang parah.
6. Dampak terhadap perkembangan janin: Paparan radiasi pada ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan normal janin, sehingga mengakibatkan cacat lahir atau masalah kesehatan lainnya.
Ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk radiasi terhadap manusia dan lingkungan. Berikut beberapa tip praktis proteksi radiasi:
1. Perlindungan pribadi: Anda dapat membeli detektor radiasi pribadi untuk memantau nilai radiasi lingkungan sekitar dan mencegah hal itu terjadi. Bila perlu, kenakan pakaian pelindung, kacamata pelindung, masker, sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya untuk mengurangi paparan radiasi langsung ke tubuh.
2. Perlindungan waktu: Mengurangi waktu paparan lingkungan radiasi. Pada tingkat radiasi yang lebih tinggi, dosis radiasi dikurangi setengahnya untuk setiap separuh waktu pemaparan.
3. Perlindungan jarak: Tingkatkan jarak dari sumber radiasi. Intensitas radiasi berkurang seiring bertambahnya jarak, mengikuti hukum kuadrat terbalik, yaitu bila jarak digandakan, dosis radiasi dikurangi menjadi seperempat dari dosis awal.
4. Perlindungan pelindung: Gunakan pelindung untuk memblokir atau mengurangi radiasi. Bahan pelindung yang umum termasuk timbal, beton, dan air. Misalnya, ruang rontgen di rumah sakit sering kali menggunakan pelat timah untuk melindungi radiasi.
5. Pemurnian udara: Di lingkungan yang mungkin terdapat debu radioaktif, gunakan filter partikel udara efisiensi tinggi (HEPA) untuk memurnikan udara.
6. Perlindungan makanan dan air: Hindari makan, minum atau kontak dengan makanan, air dan tanah yang mungkin terkontaminasi bahan radioaktif. Di area yang terkontaminasi, ikuti panduan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keamanan makanan dan air.
Produk utama yang dikembangkan oleh teknologi Wanyi: instrumen pemantauan kualitas udara lingkungan, sistem pemantauan indeks segar lingkungan udara, detektor ion negatif, sensor ion negatif, detektor debu, detektor gas, modul deteksi gas, detektor radiasi, dll...