Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi, tergantung pada jenis dan konsentrasi bahan radioaktif yang terkontaminasi serta durasi paparannya. Berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi:
1. Penyakit radiasi akut: Jika zat radioaktif berdosis sangat tinggi tertelan, penyakit radiasi akut dapat terjadi. Dalam kondisi ini, korban bisa mengalami mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, demam, dan gejala lainnya dalam waktu singkat yang dapat mengakibatkan kerusakan organ bahkan kematian pada kasus yang parah.
2. Paparan radiasi internal: Zat radioaktif seperti cesium-137, yodium-131, dll., dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan menyebar ke dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Radioisotop ini dapat terkonsentrasi pada satu bagian tubuh, misalnya cesium di otot dan yodium di tiroid.
3. Dampak kesehatan jangka panjang: Paparan zat radioaktif dosis rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, masalah reproduksi, dan masalah perkembangan. Dampak tersebut mungkin tidak langsung terasa, namun bertahap seiring berjalannya waktu.
4. Efek genetik: Bahan radioaktif juga dapat menyebabkan kerusakan pada DNA materi genetik, yang berpotensi menyebabkan mutasi genetik yang dapat diwariskan ke generasi mendatang, sehingga meningkatkan risiko cacat lahir dan penyakit genetik.
5. Mempengaruhi anak-anak dan janin: Anak-anak dan janin lebih sensitif terhadap radiasi karena tubuhnya masih dalam masa perkembangan. Akibatnya, paparan bahan radioaktif dapat menyebabkan masalah perkembangan, cacat intelektual, dan keterbelakangan pertumbuhan.
Penting untuk membeli makanan dari sumber yang dapat dipercaya, menghindari membeli dan memakan makanan yang mungkin terkontaminasi, dan mengikuti saran dan bimbingan pemerintah atau otoritas kesehatan terkait. Pada saat yang sama, Anda dapat membeli detektor radiasi nuklir untuk mendeteksi kadar radioaktif dalam makanan. Instrumen ini mampu mendeteksi dan mengukur berbagai jenis partikel radioaktif, seperti partikel alfa, partikel beta, dan sinar gamma. Detektor radiasi MR-50 berukuran kecil, ringan dan mudah dibawa, serta dapat memeriksa radiasi di lingkungan sekitar termasuk gudang, tempat pembuangan sampah, makanan, kosmetik, tempat pembuangan sampah, terminal pelabuhan, fasilitas bea cukai, fasilitas medis, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan acara publik. . Ini dapat lebih melindungi terhadap radiasi nuklir.
Produk utama yang dikembangkan oleh teknologi Wanyi: instrumen pemantauan kualitas udara lingkungan, sistem pemantauan indeks segar lingkungan udara, detektor ion negatif, sensor ion negatif, detektor debu, detektor gas, modul deteksi gas, detektor radiasi, dll...